Akhirnya Pengurus PPOS Minta Maaf dan Mengakui Kesalahannya : Terkait Dengan Membuat Surat Rekomendasi Kepada Punguan Pomparan Panggabean Jabotabek

 

Akhirnya Pengurus PPOS Minta Maaf dan Mengakui Kesalahannya : Terkait Dengan Membuat Surat Rekomendasi Kepada Punguan Pomparan Panggabean Jabotabek

 Akhirnya Pengurus PPOS Minta Maaf dan Mengakui Kesalahannya : Terkait Dengan Membuat Surat Rekomendasi  Kepada  Punguan Pomparan  Panggabean Jabotabek

Jakarta, SI

Terkait dengan adanya Surat Edaran dari pengurus  Punguan Pomporan Ompu Sahalana {PPOS} Jabotabek melalui Badan Pengurus Harian {BPH}  yang diketuai oleh Parulian Panggabean dan Bivi Edward Panggabean selaku Sekretaris, mereka mengeluarkan Surat Edaran  No 01/SE-PPOS/11/2025, tanggal 25 February 2025.

Dalam membuat Surar Edaran tersebut,  mereka merekomnedasikan dengan cara sepihak, tampa melakukan rapat seluruh pengurus dan menderngarkan pendapat  dari  para penasehat dan tokoh-tokoh adat yang senior dari Ompu Sahalana tersebut.

Dalam Surat Edaran tersebut, dimana mereka berpendapat bahwa PPOS  tetap memberikan dukungannya kepada Punguan Panggabean Jabotabek.

Bahwa timbulnya Surat Edaran dari BPH PPOS Jabotabek tersebut,  hal itu karena baru-baru ini  terbentuknya Punguan Panggabean Lumban Siagian Saparadaton  dan sudah dilantik pengurusnya  memalui  Pembinanya oleh Dr. HP Panggabean, SH, yang juga mantan Hakim Agung tersebut pada hari Sabtu, tanggal 15 Maret 2025 di Aula Pertemuan HKBP Kebayoran Lama.

Pengurus Punguan Panggabean Lumban Siagian tersebut diketuai oleh Tardip Panggabean, Wakil Ketua, Heppy Panggaben, Sekretaris Pendeta Pantas Panggabean, Bendahara Sohasuhatan Panggabean, dan Wakil Bedahara Tobrik Panggaben. Serta para penasehatnya Idris Panggabean, Singal Panggabean, Hendrik Panggabean dan yang lainnya.

Sementara itu, akhirnya pengurus PPOS, pada hari Sabtu, tanggal 22 Maret 2025 mereka mengadakan rapat di Kantor Sekretariatnya di di Cempka Putih Jakarta Pusat, hal tersebut terkait dengan adanya protes dari kalangan Ompu Sahalana akibat  beredarnya Surat Edaran dari BPH PPOS tersebut yang dikeluarkan secara sepihak  oleh BPH PPOS itu, sebab para senior dan  tokoh-tokoh adat PPOS keberatan dengn adanya Surat Edaran itu.

Akhirnya pihak BPH PPOS menyadarai suatu kesalahannya yang telah mengeluarkan Surat Edaran tampa  terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan para pembina, penasehat dan para senior tokoh  adat dari PPOS tersebut, hal itu disampaikan oleh salah seorang anggota penasehat PPOS Singal Panggabean, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua PPOS puluahn tahun yang lalu, serta Adrian Panggabean yang  juga menentang  keras Surat Edaran tersebut, karena  mereka tidak beretika terkait dengan  masalah paradaton, harusnya mereka itu bertanya terlebih dahulu sebelum membuat suatu Keputusan, karena hal ini adalah masalah sosial paradaton, bukan dengan masalah bisnis  keterkaitan dengan pribadi-pribadi.

Menurut Singgal Panggabean, mereka para pengurus BPH PPOS telah menyadari suatu kesalahannya dengan mengeluarkan Surat Edaran tersebut, bahwa saya masih maklum, sebab  mereka itu usianya masih muda-muda, mereka itu masih perlu dibimbing dan dibina terkait dengn masalah Paradaton. Jadi intinya pengurus BPH PPOS telah menyadari  kekurangan dan kesalahannya, mereka sudah minta maaf karena sikap kebohongannya itu dalam rapat tersebut. Oleh sebab mereka itu tidak mau mengeluarkan  surat bantahan lagi terkait dengan pencabutan Surat Edaran yang telah dikeluarkan itu. Intinya adalah untuk menjaga nama baik Panggabean PPOS tersebut, agar tidak terulang lagi hal yang sama, ujarnya.{dip/red}