Dedie Rachim Dorong Serapan Tenaga Kerja : Bangga Perawat Kota Bogor Go Internasional.
Bogor, SI
Wali
Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengapresiasi dan bangga atas raihan penghargaan
internasional yang diraih oleh perawat di Kota Bogor dari Wocare Indonesia atau
Wocare Center, yang berlokasi di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal,
Kota Bogor.
Perawat
asal Kota Bogor ini berhasil meraih IIWCG Awards 2025 untuk "Appreciation
and Recognition of Your Valuable Contribution" pada kongres di Abu Dhabi,
serta IIWCG Achievement Award 2025 untuk "Leadership in Wound Care
Advocacy" di tempat yang sama.
Tidak
hanya itu, penghargaan juga diraih dalam Journal of Wound Care (JWC) Awards
2025, yaitu Appreciation in Bronze Award for "Compression Therapy for
Venous and Lymphatic Disorder" serta Appreciation in Silver Award for
"Innovation in Wound Care" pada kongres di London.
Journal
of Wound Care Awards 2025 merupakan ajang bergengsi yang mempertemukan para
pemimpin industri, peneliti, dan praktisi kesehatan dari berbagai negara untuk
berbagi pengetahuan serta memperkenalkan inovasi terbaru di bidang perawatan
luka.
Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan internasional atas kontribusi Wocare dalam pengembangan solusi perawatan luka yang efektif dan berbasis inovasi.
Dedie
Rachim menyampaikan bahwa para perawat ini adalah orang-orang hebat yang
bekerja dari hati dan jiwa.
"Apresiasi
mendalam untuk Wocare yang telah berkiprah dan berkontribusi positif dalam
perkembangan penanganan perawatan luka dan kesehatan, serta inovasi-inovasinya
yang membawa nama Kota Bogor di kancah dunia," ucap Dedie Rachim
didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, saat menemui para
perawat di Ruang Paseban Punta, Balai Kota Bogor, Selasa (6/5/2025).
Ia
berharap keberadaan Wocare di Kota Bogor yang telah berkiprah secara
internasional ini dapat semakin banyak menyerap tenaga kerja, terutama tenaga
perawat yang juga bisa go internasional.
"Jadi
tetap semangat dan membidik tenaga perawat spesifik seperti ini. Tentu ini
adalah peluang besar, apalagi jika kita bisa mengirimkan tenaga terampil ke
luar negeri. Ketika mereka kembali ke Indonesia, mereka membawa wawasan baru
yang bisa direplikasi dan dikembangkan di sini,” ujarnya.
CEO
Wocare Indonesia, Widasari Sri Gitarja, mengatakan bahwa Wocare telah melakukan
berbagai inovasi berbasis riset yang kini telah diterapkan.
"Alhamdulillah,
Kota Bogor menjadi pusat secara nasional dan internasional. Inovasi-inovasi
terbaru dari Wocare di Indonesia, khususnya dari Kota Bogor, ternyata bisa
diadopsi oleh dunia internasional," ujarnya.
Ia
pun menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor
melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), sehingga inovasi berbasis riset aplikatif ini
dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
Capaian
yang diraih ini bukanlah hasil instan, melainkan melalui proses panjang sejak
berdirinya Wocare hampir 18 tahun lalu.
Wida
bercerita bahwa awalnya ia mendapat informasi tentang adanya konferensi
internasional, kemudian ia mencoba mengirimkan abstrak terkait kegiatan yang
telah dilakukan di Indonesia.
"Setiap
konferensi saya mengirimkan abstrak agar bisa menjadi pembicara. Setelah
diterima, mereka mulai menghubungi langsung. Selanjutnya, setiap kali saya ke
luar negeri, tiket dan akomodasi ditanggung untuk menjadi pembicara
internasional," ujarnya.
Dari
proses tersebut, dunia mulai mengenal kiprah Wocare, yang kemudian berlanjut
pada riset, penilaian, hingga akhirnya masuk nominasi dan meraih penghargaan.
Kepala
Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyampaikan bahwa Pemkot Bogor
melalui Dinkes terus memberikan dukungan kepada Wocare, karena keberadaannya
memberikan dampak besar kepada masyarakat, terutama dalam penanganan luka.
"Kami
dari Dinkes selalu mendukung kegiatan Wocare, termasuk pengadaan kantong stoma
secara gratis. Itu salah satu masalah utama karena masih mahal bagi pasien.
Melalui jejaring Wocare, sering kali kami mendapatkan bantuan kantong stoma
secara gratis untuk diberikan kepada pasien," ujarnya.
Sebagai
informasi, fasilitas atau layanan yang dimiliki Wocare di antaranya adalah
diklat atau sekolah pelatihan satu-satunya di Indonesia, pemasaran produk hasil
riset lokal, EO untuk berbagai event Wocare, riset dan pengembangan model
perawatan terbaru, publikasi, museum stoma sebagai simbol peradaban medis,
layanan perawatan stoma gratis, perawatan kaki diabetes (diabetic foot SPA),
dukungan kesehatan mental, fisioterapi, perawatan luka di rumah, pemeriksaan
kaki diabetes gratis, dan lainnya.
Kasus
terbanyak yang ditangani di Wocare adalah diabetic foot ulcer atau kaki
diabetik yang telah didiagnosis dan berisiko diamputasi. Oleh karena itu,
Wocare membuka layanan screening kaki gratis bagi masyarakat untuk mengurangi
risiko amputasi.{dip}