Lupa Kacang Terhadap Kulitnya Sendiri Pingin Jadi Walikota Depok Hardiono Melawan Pimpinannya Sendiri?

 

Lupa Kacang Terhadap Kulitnya Sendiri Pingin Jadi Walikota Depok Hardiono Melawan Pimpinannya Sendiri?



Lupa Kacang Terhadap Kulitnya Sendiri

Pingin Jadi  Walikota Depok Hardiono Melawan Pimpinannya Sendiri?

Depok, SI

Mantan Kadis Komimfo Sidik Mulyono dan Sekda Kota Depok Hardiono, mereka berdua diangkat sebagai pejabat struktural Eselon IIb dan IIa, adalah atas persetujuan dan kebaikan hati daripada KH Muhammad  Idris selaku Walikota Depok beberapa waktu lalu.

Awalnya kinerja daripada mereka berdua sebagai pejabat Kota Depok baik-baik saja hubungannya dengan KH Muhammad Idris, yakni  antara pimpinan dan bawahan, hal itu terlihat dalam keseharin, dimana Walikota Depok lagi sedang turun kemasyarakat, sudah terlihat  pula ada Sidik Mulyono mendampingi atau  mengikuti Walikota Depok dilapangan.

Ketidak harmonisan itu mulai terlihat ke publik, yaitu sejak Sekda Kota Depok Hardiono, secara resmi mengumumkan dirinya sebagai Calon Walikota Depok, yang akan ikut bertarung dalam Pilkada Kota Depok bulan Desember Tahun 2020 mendatang. Padahal Partai Politik hingga saat ini  belum ada secara resmi memberkan dukungannya kepada Hardiono sebagai Calon Walikota Depok Dalam Pillada bulan Desember 2020 mendatang.

Hardiono  secara terang-terangan mengumumkan dirinya sebagai Calon Walikota Depok, hal itu berakibat terhadap kinerja daripada Sekda Kota Depok itu sendiri, yakni tidak lagi focus dan maksimal kinerjanya dalam  melayani masyarakat, serta tidak lagi murni 100 persen dan  manut terhadap kebijakan Walikota Depok selaku pimpinannya, ujar sejumlah ASN Kota Depok, baru-baru ini, dalam mengomentari sejak terjang Hardiono

Lanjut ASN tersebut, bahwa Profil Hardiono mulai terlihat Egonya dengan   terjun  road show kelapangan menjumpai masyarakat, sekaligus mengkampanyekan dirinya secara tidak langsung kepada masyarakat, bahwa dirinya juga akan tampil sebagai Calon Walikota Depok, maka hal itulah mulai terlihat adanya sikap dan perilaku daripada Hardiono selaku Sekda Kota Depok dengan dugaan menyalahgunakan jabatan dan wewenang yang dimilikinya saat ini.

Bahkan Hardiono  selama kurang lebih sepulih (10) tahun lamanya berkarir di Kota Depok,sejak pindah dari Rumah Sakit (RS) Pershabatan Jakarta, dimana sebelumnya tidak pernah mengunjungi Kantor PWI Kota Depok, di Jalan Melati Pancoranmas Kota Depok, dengan tiba-tiba dirinya datang secara mendadak dengan diima-diam mengunjungi Kantor PWI Kota Depok dengan perangkat rombongannya, tampa memberitahukan terlbih dahulu kedatangannya itu terhadap pengurus PWI Kota Depok, dimana terkesan seolah-olah dirinya melakukan Inspensi Mendadak (Sidak) kepada wartawan,  terkesan pula seolah olah diterima oleh pengurus PWI Kota Depok. Hardiono mengatakan saat kungjungan tersebut”Bahwa dirinya paling memahami persoalan wartawan, dan wartawan itu harus dihargai keberadaannya” ujarnya saat itu.

Dengan kedatangannya ke Kantor PWI Kota Depok,  jelas terlihat pencitraan yang dilakukannya untuk mencari perhatin publik, yaitu dengan secara tidak langsung melakukan kampanye terselubung sebagai Calon Walikota Depok.

Karena menurut para anggota dan pengurus PWI Kota Depok, bahwa Sekda Kota Depok dengan jelas sikapnya melakukan politik adu domba terhadap PWI Kota Depok, yakni ingin memecah belah internal kepengurusan PWI Kota Depok, hal itu untuk kepentingan dirinya sendiri terkait pencalonannya sebagai Calon Walikota Depok, ucap sejumlah anggota PWI Kota Depok.

Dimata Publik, bahwa Sekda Kota Depok dan mantan Kadis Komimfo Sidik Mulyono, sikap tindakan mereka itu dengan jelas melakukan tindakan politik praktis,  keinginan melanggengkan kekuasan di Pemkot Depok, dengan cara yang tidak wajar, yakni dengan cara melawan pimpinannya sendiri Walikota Depok KH Muhammad idris dan mendiskreditkan Walikota Depok dimata publik. Bahwa tindakan mereka berdua itu sama saja dengan Kacang Lupa Terhadap Kulitnya Sendiri, yakni Air Susu dibalas dngan Air Tuba, bahwa kebaikan KH Muhammad Idris mereka balas dengan keburukan, ujar beberapa anggota DPRD Kota Depok.(dip/red)