M Sidik Mulyono Kebakarang Jenggot : Ketua PWI Dikambinghitamkan Terkait Bocornya Surat Walkot Depok Tentang Pemutasian Sidik Ke Tempat Habitatnya di BPPT

 

M Sidik Mulyono Kebakarang Jenggot : Ketua PWI Dikambinghitamkan Terkait Bocornya Surat Walkot Depok Tentang Pemutasian Sidik Ke Tempat Habitatnya di BPPT

M Sidik Mulyono Kebakarang Jenggot :

Ketua PWI   Dikambinghitamkan Terkait Bocornya Surat Walkot Depok Tentang Pemutasian Sidik Ke Tempat Habitatnya di BPPT


Depok, SI

Terkait adanya Surat Walikota Depok KH M Idris kepada BPPT, yakni masalah  pemutasian Kadis Komimfo Kota Depok Sidik Mulyono kepada habitatnya alias tempat asalnya  di BPPT, maka hal itu membuat Siik Mulyono kebakaran jenggot, walaupun jenggotnya tidak ada, ucap beberapa wartawan Kota Depok.

Beberapa waktu lalu Sidik Mulyono dikonfirmasi terkait pemutasian dirinya itu ke tampat asalnya, dengan jelas idirinya membantah habis dengan mengatakan ”bahwa hal itu merupakan berita hoaks alias berita bohon” ujarnya beberapa waktu lalu kepada Suara Independent.Com melalau WA miliknya.

Selanjutnya beberapa hari kemudian, setelah dirinya membatnah terungkaplah  bahwa kebenaran dimutasikannya Sidik Mulyono terkait  ke tempat asal, hal itu terkonfirmasi, dimana adanya Surat Walikta Depok yang beredar dikalangan wartawan dan LSM Kota Depok.

Sementara itu dengan beredarnya atau bocornya surat Walikota Depok tersebut kepada kalangan LSM dan Wartawan, justru hal itu menyudutkan atau mengkambinghitamkan Ketua PWI Kota Depok Tardip Panggabean.Sebab beberapa sumber informasi yang kompeten menanayakan hal bocornya surat Walikota Depok tersebut, dengan mengatakan” apakah benar bahwa saudara Tardip yang membocorkab surat Walikota Depok terkait pemutasian Sidik Mulyono tersebut ketempat asal?” ujar beberapa orang

Dengan adanya unsur kesengajaan dengan mengkambinghitamkan Tardip Panggabean dari pihak-pihak  lain  terkait Surat Walikota Depok Pemutasian Sidik Mulyono ke tempat asalnya di BPPT, maka Tardip menjelaskannya  duduk msalahnya dengan risnci, sbb :

1.Bahwa Surat Walikota Depok  terkait pemutasian Sidik Mulyono, yang di disposisikan kepada Sekda Kota Depok dr. Hardiono, hal itu lama mengendap di Meja Sekda Kota Depok

2.Lalu publik bertanya, kenapa Sekda Kota Depok tidak segera mengirimkan surat tersebut kepada pihak BPPT?  Kenapa surat Walikota Depok tersebut di endapakan oleh Sekda, hingga terjadilah kebocoran surat tersebut kemana-mana

3. Pertanyaan publik, apakah Sekda Kota Depok membela habis-habisan Sidik Mulyono, sehingga terkesan bahwa Sekda Kota Depok membangkan atau menolak perintahSurat daripada Walikota Depok  tersebut?

.4. Kalau memang isi surat pemutasian Walikota Depok terhadap Sidi Mulyono tidak jelas atau Sekda kurang paham, kenapa hal itu tidak ditanyakan langsung kepada Walikota Depok selaku pimpinannya langsung?

5. Yang jadi masalah, malahan surat tersebut jadi beredar luas di public,  bahan  jadi pergunjingan dikalangan public, dimana seolah-olah terkesan bahwa Sidik Mulyono merupakan korban daripada Walikota Depok (Playing victim), agar dikasihani publik

6. Jadi surat Walikota Depok tersebut bocor atau beredar, diduga sumbernya dari antara pihak Sekda dan Kadis Komimfo Kota Depok. Maka sebaiknya jangan menuduh atau mengkambingtitamkan Tardi Panggabean terkait bocornya surat tersebut.

Dengan demikian pepatah mengatakan “ tangan mecincang, ya bahu memikul, maka kalau seseorang yang berbuat harus gentlment menghadapinya, Jangan menuding bahwa Ketua PWI Kota Depok yang membocorkan Surat Walikota Depok tersebut.

Dimana tardip mengahiri pembicaraannya mengatakan, Selamat Jalan pak Sidik Mulyono bekerja ditempat barunya

Untuk Sekda Hardiono, ucap Tardip, sebagai  ASN janganlah bermain politik praktis,sebab ASN itu ada aturannya. Kalau Hardiono mencalonkan Kepala Daerah (walikota Depok), hal itu sah-sah saja, tidak ada yang bisa melarang itu. Namun jagngan memainkan Politik Membelah Bambu, yakni yang satu di injak, dan yang satunya terbelah diangkat  keatas.

Maksudnya bahwa Sekda Kota Depok telah memainkan Politk Belah Bambu terhadap PWI Depok, dengan asusmsi memecah belah kepada PWI Depok. Karena  kedatangan/mengunjungi  Kanor PWI Kota Depok, dimana seolah-olah dirinya diterima oleh pengurus PWI Kota Depok, padahal faktanya tidak satu orang pun pengurus PWI Kota Depok yang hadir saat itu.

Bahkan dalam pernyataan Hardiono saat itu di Kantor PWI Kota Depok mengatakan, bahwa dirinya yang paling tahu untuk memahami wartawan, dimana pernyataan tersebut sangat  lebay, sebab permaian politik pratis Hardiono sudah terbaca oleh kangan wartawan dan LSM Kota Depok, ujar Tardip. (Ifan/red)