Terkait Terbitnya SK Walikota Depok : Kadis Komimfo Kota Depok Dalam Curhatnya Menangis Dengan Penuh Rasa Pilu

 

Terkait Terbitnya SK Walikota Depok : Kadis Komimfo Kota Depok Dalam Curhatnya Menangis Dengan Penuh Rasa Pilu


Terkait Terbitnya SK Walikota Depok :
Kadis Komimfo Kota Depok Dalam Curhatnya Menangis Dengan Penuh Rasa Pil

Depok, SI
Kadis Komimfo  Kota Depok Sidik Mulyono yang sikapnya  penuh dengan kontroversial itu, rupanya sempat menanis tersedu-sedu dengan penuh rasa pilu dengan Curhat terhadap kelompoknya, hal itu terkait dengan apa yng dialaminya, dengan pemulangan dirinya ke tempat asal di Badan Pusat Pengkajian Tehnologi (BPPT) dengan tdrbitnya  Surat Keputusan (SK)  Walikota Depok KH Muhamad Idris, pada bulan Februari 2020 lalu. Curahan Hati (Curhat)  tersebut   terungkap berdsarkan informasi  adanya cuitan krimsut kalangan LSM dalam group Wash Up (WA) media massa beberapa waktu lalu.
Salah seorang LSM Depok memberikan tanggapan terkait Curhat Menagisnya Kadis Komimfo tersebut, “Apakah sikap tangis curhat tersedu-sedu daripada Sidik Mulyono tersebut merupakan adanya sikap menyesal daripada perbuatannya selama ini kepada Walikota Depok, yakni dengan menantang dengan Vulgar  pimpinannya sendiri, yaitu  dengan melaporkan Walikota Depok terhadap Komisi Aaparatu Sipil Negara (KASN) dan ke pihak Depdagri” ujar sumber LSM yang mohon namnya jangan disebutkan.
Lanjut seumber itu, yang paling parah menurut saya adalah dengan adanya sikap Kadis Komimfo  mengadu domba sesama wartawan di Kota Depok ini, sehingga keadaan menjadi keruh alias tidak kondusif Hal itu sikap Sidik Mulyono dengan membuka  isi percakapan WA miliknya dengan Ketua PWI Depok, dengan cara menyebarkannya terhadap sejumlah wartawan, dengan menggunakan nokor HP Gelap, alias tidak bisa dilacak, imbuhnya.
Akhirnya dengan dibocorkannya isi percakapan WA tersebut, hal itu terkesan  jadi mendiskreditkan Walikota Depok, dimana seolah-olah bahwa Walikota Depoklah yang menyuruh melakukan untuk menyebarkan isi WA itu, hal itu awalnya  menjadi adanya dugaan  dari sejumah wartawan terhadp Walikota Depok. Kemudian hal itulah kemungkinan besar yang diinginkan oleh Sidik Mulyono, agar wartawan tidak  lagi menyukai Walikota Depok, ucap sejumlah wartawan Kota Depok.
Namun Walikota Depok masih berbesar hati kepada Sidik Mulyono, dengan menunda SK Walikota Depok tersebut untuk pemulangannya ke BPPT. Tapi hingga nanti pada bulan September 2020 mendatang  Sidik Mulyono harus sudah pindah dari Pemkot Depok, yakni dengan cara yang halus atau elegan, Sidik Mulyono mengundurkan diri, atau pindah tugas ke tampat daerah lain.
Kadis Komimfo Hobbinya  Ribut Dengan Wartawan
Kadis Komimfo Kota Depok Sidik Mulyono harunya merupakan bapaknya Wartawan di Kota Depok, sebab selaku Kadis Komimfo merupakan Membina, tempat berlindung dan curhat para wartawan di Kota Depok,  Kata Dadan Rustandi Kadis PUPR Kota Depok, beberapa waktu lalu.
Pernyataan dari Kadis PUPR Kota Depok tersebut diamini oleh sejumlah wartawan dan LSM Kota Depok mengatakan, ya memang harusnya Sidik Mulyono   melindungi, mengayomi dan menciptakan suasana kondusif kalangan wartawan di Kota Depok. Janganlah bersikap sebaliknya, yakni justru Sidik Mulyono yang membuat  suasana gaduh dan  keruh di kalangan wartawan di Kota Depok. Dimana sikap dan perilaku Kadis Komimfo tersebut menunjukkan sikap dan etika yang tidak baik, hanya karena persoalan jabatan, karena dirinya dipulangkan ke BPPT dengan SK Walikota Depok. Sehingga sikap dan tindakannya dengan membabi buta, bagaikan Banteng yang kesurupan, yaitu dengan menantang pimpinannya secara terang-terangan, dan tukang adu domba wartawan Kota Depok.
Harusnya sikap dari seorang ASN tidak demikian, sebab ASN itu ada sumpah dan janji sebagai abdi negara. Sebab kalau mau menjadi seorang politisi, maka jadilah anggota Dewan atau pengurus partai politik, sehingga punya peluang menjadi Walikota atau Wakil Walikota, hal itulah merupakan jalur yang benar menjadi seorang yang memainkan politik praktis, untuk mencapai tujuannya, ucap seorang pengurus Partai Politik Kota Depok.
Sementara itu, sikap tidak terpuji lainnya yang ditunjukkan sikap Arogansi oleh Kadis Komimfo Kota Depok adalah dengan ributnya terhadap sejumlah waratwan di Kota Depok,  Juga terhadap Organisasi Massa (Ormas) Kepemudaan, di Kota Depok, dengan mengadu domba mendatangkan Ormas dari Jakarta Selatan, sehingag sempat terjadi kesalah pahaman.
Keributan  terhadap Wartawan Joko Warihnyo, hal itu disebabkan Joko mengkonfirmasi kepada Sidik Mulyono terkait Pajak Reklame Running Tex, serta hilangnya 2 buah Running Tex tersebut.darimJL Raya Bogor dan JL Akses Cibubur.
Konfrimasi tersebut dilakukan di dalam ruangan Kadispenda Kota Depok Nina Suzana, namun tak disangka-sangka situasinya menjadi memanas saat itu, hingga Kadis Komimfo tersebut dengan menggebrak  meja, menendang hingga membalikkan meja tersebut diruangan  tamu itu, hingga porak poranda, barang yang ada diatas meja tersebut.
Sebelumnya terjadi juga keributan dengan wartawan Johni Kuron dan  wartawn Anis dan Dedy Juhana, keributan tersebut terjadi diruangan Diskomimfo Kota Depok, hingga Kadis Komimfo memgajak duel adu fisik wartawan Johni Kuron (ada fakta videonya :red). Sehingga kejadian tersebut tidak pantas terjadi, apalagi dengan seorang pejabat Kadis Komimfo, yang harusnya memberikan contoh  sikap dan etika yang baik dan benar kepada masyarakat Kota Depok, sebab mereka itu digaji dengan uang o rakyat, dimana sikap dengan gaya preman pasar Kadis Komimfo tersebut sangat disesalkan publik di Kota Depok. (ifan dip/red)