Saat Dikonfirmasi Didampngi Oknum Polisi : Kepsek SMAN 2 Cibinong Kab Bogor Tidak Taransparan Terkait Dengan Dana Proyek Pembangunan Pos Satpam dan Tembok Sekolah

 

Saat Dikonfirmasi Didampngi Oknum Polisi : Kepsek SMAN 2 Cibinong Kab Bogor Tidak Taransparan Terkait Dengan Dana Proyek Pembangunan Pos Satpam dan Tembok Sekolah

Saat dikonfirmasi Didampngi Oknum Polisi : Kepsek SMAN 2 Cibinong Kab Bogor  Tidak Taransparan  Terkait Dengan Dana Proyek Pembangunan Pos Satpam dan Tembok Sekolah

Cibinong, SI

Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 2 Cibinong  Hj. Elis Nurhayati. Menjadi sorotan public dari berbagai Wartawan dan LSM Bogor, hal itu terkait dengan adanya pembangunan Gerbang dan Tembok  Sekolah yang begitu tinggi serta Pos Satpam SMAN 2 Cibinong Kab Bogor yang mencolok.

Akan tetapi proyek tampa ada yang mengawasi dari pihak terkait, akhirnya publik dan juga Orang Tua Murid (OTM) menjadi bertaanya-tanya, yaitu darimana sumber dana pembangunan proyek tersebut. Sebab sebagai Sekolah Negeri alias sekolah pemerintah tentu harus ada taransparansi terkait penggunaan anggaran dana yang harus dipertanggungjawabkan. Hal itu disampaikan oleh  sejumlah LSM, diantaranya Ketua LSM LP2R Nyoto

Permasalahnnya yang menjadi tanda tanya besar, mengapa pihak sekolah SMAN 2 tidak tanggap terhadap pertanyaan public terkait dengan penggunaan dana anggaran dari pihaksekolah tersebut, sangat wajar dipatau oleh public, karena sekolah negeri yang menggunakan anggaran negara. Maka kegiatan tersebut akhirnya dimata public menjadi proyek siluman atau proyek misterisu, sebab tidak ada taransparasi, misalnya darimana asal dana kegiatan proyek tersebut.

Sementara itu, konfirmasi dengan Kepsek SMAN 2 Cibinong Hj. Elis Nurhayati, Ragu, 25 Agustus 2021 yang juga didampingi dua orang oknum Polisi dari Polsek Cibinong, yang setia mendapingi Kepsek saat dilakukan konfirmasi. Namun Kepsek tersebut   tidak bisa menjawab tentang kenapa Plang Papan Nama tidak dipasang atau dibuatkan terkait pembangunan proyek tersebut. Juga Kepsek tersebut tidak bisa menjelaskan berapa  besar nilai anggaran untuk pembangunan kegiatan proyek tersebut, hal itu masih tetap menjadi misterius.

Namanu disi lain Kepsek tersebutakhirnya sedikit menjelaskan terkaitasal  sumber dana yang  berasal dari berbagai pihak  Donatur, seperi dari CSR Bank BJB, Donasi dari Orang Tua Muris (Dewan Sekolah), serta dari Disdik Pempro Jabar. Tapi secara rinci  Kepsek tidak bersedia  menjelaskan berapa semua nilainya bantuan yang diterima oleh pihak sekolah SMAN 2 Cibinong tersebut. Maka hal itu dengan jelas tidak ada taransparansi terkait dengan penerimaan anggaran.

Sementara itu, disisi lain terkait dengan kehadiran pihak Oknum Polsek Cibinong dalam mendampingi Kepsek SMAN 2 Cibinong hingga sampai selesai acara konfirmasi tersebut, dengan setia mendampingi Kepsek tersebut. Maka  hal itu menjadi pertanyaan sejumlah wartawan di Kab Bogor. “Ada apa dengan kehadiran  dua orang dari Oknum Polsek Cibinong tersebut ikut mendampingi Kepsek SMAN 2?, Apakah kedua oknum Polisi tersebut  merupakan kuasa hukum Kepsek?, Atau memang kepsek meinta perlindungan hukum kepada pihak Kepolisian, karena adanya ancaman  atau gangguan tindakan Kriminal dari pihak oknum wartawan atau ?” ucap sejumlah wartawan.

“Kedatanggan kedua oknum Polsek Cibinong tersebut untuk ikut mendampingi Kepsek SMAN 2 Cibinong saat konfrimasi?, apakah sudah terlebih dahulu mendapatkan izin ari Kapolsek Cibinong atau dari Kapolres Kab Bogor? Untuk  itu harus dijelaskan oleh Kapolres Kab Bogor” ucap sejumlah wartawan

Masalahnya saat Kepsek dikonfirmasi, kenapa kedua oknum Polisi tersebut ngotot atau keuh-keuh harus ikut mendengar percakapan konfirmasi wartawan kepada ElisKepsek tersebut

Kalau memang Kepsek SMAN 2 Cibinong merasa terancam atau adanya ancaman yang serius dari pihak oknum wartawan atau LSM, kenapa hal itu tida dilaporkan secara resmi kepada penegak hukum? Janganlah kebebsana per itu dikekang seperti jaman Orde Baru, dengan menggunakan pendekatan kekuasaan, utuk nakut-nakuti wartawan, ketika sedang menjalankan tugas jurnalistiknya terkait dengan masalah  dana pembangunan  sekolah. Dengan jelas hal itu  terkesan untuk nakut-namkuti wartawan, agartidak diungkap masalah kebenarannya, celoteh sejumlah wartawan bogor. (jel/dip/red)