Implementasi Kurikulum Merdeka Akan Segera Diterapkan di Kota Bogor
Bogor, SI
Bogor, SIPemerintah berencana menerapkan Kurikulum Merdeka di semua jenjang pendidikan pada tahun 2004. Saat ini prototipe kurikulum tersebut sudah diujicobakan di 2.500 sekolah. Tahun ini kurikulum itu telah diterapkan di sekolah-sekolah penggerak di setiap kota dan kabupaten. Sekolah penggerak inilah yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam mengimplementasikannya nanti.Menurut
Mendikbudristek, Nadiem Makarim, Kurikulum Merdeka merupakan sebuah konsep
pembelajaran yang bertujuan mendalami dan mengembangkan minat serta bakat
masing-masing anak. Ia mencontohkan, dua siswa di kelas yang sama, bahkan di
keluarga yang sama, bisa jadi memiliki
minat yang berbeda. “Sebagai orangtua kita tidak bisa memaksakan anak yang
menyukai seni, untuk belajar computer secara mendalam. Begitupun sebaliknya,”
kata Nadiem. Jadi kurikulum ini dirancang untuk memprioritaskan kebutuhan anak
sebagai pelajar yang sedang mempersiapkan masa depan kehidupannya.
SMP Negeri I Kota
Bogor, merupakan salah satu sekolah yang ditetapkan menjadi sekolah penggerak
dalam implementasi Kurikulum Merdeka di Kota Bogor. Menurut Dedi Husnaeni,
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Negeri1 Kota Bogor, pihaknya telah menetapkan sebagai
sekolah yang sudah berada di fase Mandiri Berbagi. Artinya, SMP Negeri I Bogor
sudah dan akan terus mengembangkan kurikulum secara mandiri dan kelak akan membagikan kepada sekolah lain yang
memerlukan.
“Pada kurikulum ini, inisiatif
dan kreativitas metode pembelajaran berasal dari kami selaku para guru,” jelas
Dedi. Namun demikian modul-modul pembelajaran, masih bisa diperoleh dari
kementrian. Di samping itu sebagai salah sau sekolah penggerak, “ Kami sudah
menyiapkan guru-guru penggerak, yang sudah mengikuti pelatihan penerapan
kurikulum merdeka,” tambahnya. Mereka telah mengikuti berbagai pelatihan yang
juga difasilitasi oleh Komite Sekolah.
Saat ini ada 3 projek
kegiatan yang dilaksanakan. Masing-masing dengan tema Demokrasi, tema Kearifan
Lokal serta Tema Gerak dan Tari. “Pada tema kearifan lokal, kami pilih aspek
kuliner lokal untuk dipelajari dan dipraktekan oleh para siswa dan pada tema
Demokrasi kami terapkan dalam bentuk pemilihan OSIS,” lanjut Dedi. Di dalam
kegiatan inilah ada proses pembelajaran terhadap beberapa materi ajar.
Hal itu diperoleh
karena pada setiap kegiatan, para siswa dapat
langsung menerapkan materi-materi pembelajaran, seperti bahasa,
matematika dan sebagainya. Dengan demikian pengetahuan siswa diperoleh langsung
dari pengalaman praktek. Di dalam ragam kegiatan yang diselenggarakan, terbuka pula
peluang bagi para orangtua siswa untuk menjadi guru tamu. Mereka bisa membagi
pengalaman bidang kerja atau profesi masing-masing kepada para siswa. Sekaligus
hal ini menguatkan kolaborasi antara pihak sekolah dengan para orangtua dalam
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Untuk dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, maka pada beberapa mata pelajaran, jam
kegiatan belajarnya dikurangi masing-masing 1 jam. Jam-jam itulah yang kemudian
diakumulasi dalam seminggu untuk dipakai melaksanakan projek-projek pembelajaran.
Sedangkan untuk kegiatannya, para siswa diarahkan menentukan pilihannya
berdasarkan peminatan masing-masing. Minat dan bakat siswa sebelumnya diketahui
berdasarkan hasil tes diagnostik.
Terakhir, seluruh
capaian pembelajaran akan dievaluasi dan hasilnya disampaikan dalam dua jenis
rapot. Pertama rapot dalam bentuk nilai-nilai untuk hasil pembelajaran akademis.
Kedua rapot yang disajikan dalam bentuk narasi kualitatif untuk melaporkan
pencapaian siswa pada bidang kegiatan yang telah diikutinya.
Walhasil, kurikulum
merdeka membuka peluang bagi setiap invidu siswa untuk memperoleh kesempatan
belajar dan mengembangkan diri sesuai minat dan bakat masing-masing. Metode ini
adalah cerminan pemahaman, bahwasanya setiap individu anak adalah manusia
istimewa dengan bakat dan kemampuannya masing-masing. Mereka perlu dididik,
diajar, dibimbing dan diarahkan supaya bisa berkembang sesuai minat dan bakat
yang melekat pada dirinya masing-masing. (dip/Adv)